Wah, Anggota Paskibraka Dilecehkan...

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang anggota Paskibraka tingkat DKI Jakarta dilaporkan mendapatkan pelecehan seksual dari seniornya. Siswi tersebut diminta lari telanjang dari kamar mandi ke kamar berkali-kali. Laporan tersebut dilayangkan orangtua siswi yang namanya belum diketahui itu.

Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo, di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (17/8/2010) mengatakan telah mengetahui hal tersebut. Foke mengatakan akan melakukan tindakan tegas. "Saya kira mereka yang bertindak tidak sesuai kode etik akan dikenakan sanksi," ujar Foke singkat.

Soal sanksi, Foke mengatakan belum dapat mengutarakannya. "Nanti kita lihat karena belum tentu semuanya pegawai negeri," kata Foke. Ditambahkannya, saat ini dirinya tengah meminta laporan lengkap soal kasus pelecehan seksual tersebut.

Bocah Ini Melihat Hantu dari Jarak 20 Cm

KOMPAS.com - Jake Bestwick (12) tersentak kaget dan segera sembunyi di balik kelambu begitu melihat hantu berjubah hitam yang hanya berjarak 20 sentimeter dari wajahnya.


Jake menceritakan kepada The Sun, Minggu (16/8/2010) bahwa hantu itu tiba tiba muncul di hadapannya. "Ia hanya berjarak 20 sentimeter dari wajah saya dan kelihatan beberapa detik kemudian menghilang," kata Jake.

Penampakan hantu berkaian hitam itu sangat memukul Derby pemilik Rumah Sakit Royal NHS di Inggris. Karena tahun lalu juga ada pengalaman yang sama oleh orang lain yang melihat hantu di tempat tersebut.

Lima staf rumah sakit tersebut melaporkan, telah melihat hantu berpakaian gelap hitam yang kemudian manajemen rumah sakit memanggil "orang pintar" atau dukun untuk mengusirnya.

Dia tidak tahu apa itu yang dilihatnya dengan penampakan hantu berbadan gelap secara tiba-tiba. Namun dia mengatakan, "Kutahu apa yang kulihat adalah hantu." Para ahli mengatakan, hantu bisa menjadi semangat prajurit Romawi jaman dulu.

Aktivis Cipayung Pekanbaru Datangi Konsulat Malaysia

Protes terhadap penangkapan 3 petugas DKP oleh kepolisian Malaysia digelar di Pekanbaru. Puluhan aktivis Cipayung mendatangi Kantor Konsulat Malaysia.

Riauterkini-PEKANBARU- Puluhan aktivis Cipayung Pekanbaru, sebuah organisasi bersama lima organisasi mahasiswa, yakni Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), Perhimpunan Makasiswa Katholik Republik Indonesia (PMKRI), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) dan Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) mendatangi Kantor Konsulat Malaysia untuk Riau di Jalan Jendral SUdirman Pekabaru, Selasa (17/8/10).

Aksi yang digelar usai peringatan detik-detik Proklamasi Indonesia tersebut, dalam rangka memprotes sikap arogan pemerintah negeri jiran, Malaysia, terkait penangkapan dan penahanan tiga petugas Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Kepri saat mereka bertugas mengamankan perairan RI dari aksi pencurian nelayan Malaysia.

Kedatangan puluhan aktivis tersebut sama sekali tak ada yang menyabut. Tidak dari pihak Konsulat Malaysia, juga tidak ada dari aparat keamanan. Mereka bebas melakukan apapun. Beruntung, aksi ini tergolong tertib. Bahkan, beberapa kali terdengar himbauan dari sesama aktivis untuk tidak melakukan tindak anarkhis. Jika kemudian sempat ada rumah lampu di atas pagar konsulat yang jatuh dan rusak, itu terjadi tanpa disengaja.

"Kami tidak sengaja. Mohon maaf," ujar aktivis yang menjatuhkan sambil turun dari pagar. Ia dan beberapa aktivis lainnya memanjat pagar untuk memasang spanduk Dirgahayu HUT RI ke-65 di pagar konsulat. Semula spanduk tersebut dipasang menutupi papan nama konsulat, namun dengan pertimbangan sopan-santun, akhirnya digeser.

Dalam orasinya, para aktivis Cipayung Pekanabru menuntut agar Pemerintah Malaysia menghormati kedaulatan Indonesia. Terlebih di saat Indonesia tengah memperingati hari kemerdekaannya yang ke-65. "Ini hari kemerdekaan, sudah semestinya Malaysia menghomarti dengan membebaskan ketiga petugas DKP yang ditahan sekarang juga dan tanpa syarat!" tuntut salah seorang aktivis.

Selain berorasi dan memasang spanduk, para aktivis juga menyanyikan lagu-lagu perjuangan, terutama lagu Indonesia Raya sebagai pembuka aksi.

Setelah puas menyuarakan aspirasi, meskipun tidak ada yang menerima, akhirnya para aktivis Cipayung Pekanbaru menyudahi aksi dengan tertib. Saat aksi berakhir, baru nampak beberapa polisi datang.

Menurut Indra, salah seorang petugas keamanan Konsulat Malaysia, pihaknya sama sekali tidak tahu akan ada demo. Saat ini Konsul Zamani Ismail sedang berada di rumah, istirahat, setelah mengikuti upacara peringatan HUT RI di halaman Kantor Gubernur Riau.***(mad)

http://www.riauterkini.com/hukum.php?arr=31244