Mahasiswa tetap harus menjaga idealis atas dasar label dirinya sebagai masyarakat terdidik. Hal ini dimaksudkan, ketika mahasiswa bergerak dalam ranah memberi solusi terhadap suatu permasalahan atau dalam memperjuangkan hak-hak masyarakat tidak terjadi intervensi dari pihak manapun. Sehingga gerakan masiswa benar-benar mampu menjadi aspirasi bagi segenap masyarakat sekaligus pihak-pihak yang berkompeten dalam menentukan kebijakan. Disinilah perlunya menjaga independensi sebagai mahasiswa dalam rangka mengawal pembangunan.
Dalam pandangan masyarakat, mahasiswa masih menjadi barometer gerakan dalam mengerem berbagai penyimpangan atas kebijakan-kebijakan pemerintah dalam pembangunan. Jika saja kaum intelektual yang satu ini sudah kehilangan idealisnya, tentu hal ini akan sangat berpengaruh sekali terhadap psikologis social. Disatu sisi kepercayaan masyarakatpun akan luntur terhadap mahasiswa, karena gerakan yang selama ini dianggap murni dalam memperjuangkan kebenaran, nyatanya luntur dengan kepentingan-kepentingan yang mengatasnamakan masyarakat atau yang lainnya.
Menyimak berbagai kejadian yang dilakukan oleh mahasiswa di beberapa daerah akhir-akhir ini, menjadikan kemirisan tersendiri bagi sebagian masyarakat. Lantas pertanyaan yang paling mendasar, kenapa sebagai kaum intelektual lebih senang mengunakan otot dari pada otaknya? Apakan ini indikasi ini menunjukkkan sudah mulai pudarnya nilai-nilai kemahasiswaan atau malah menjadi tren mahasiswa dalam menyelesaikan masalah? Mestinya selaku kaum terdidik sudah sewajarnya selalu mengedapankan sikap yang arif dengan pemikiran cerdas dalam menyikapi segala permasalahan. Tidaklah pantas yang namanya tawuran antar mahasiswa terjadi karena hanya akan menciderai citra mahasiswa itu sendiri.
Sebagaimana diungkapkan di atas, kericuan yang terjadi dalam internal mahasiswa ini terjadi seringkali dipicu karena ketidakpuasan atas suatu permasalahan pribadi yang sehingga memancing emosi yang lainnnya. Artinya, kedewasaan selaku mahasiswa harus senantiasa dipupuk dengan terus membangun solidaritas sesama mahasiswa sehingga terjalin konsolidasi dan komunikasi yang matang, bukan kemudian bertindak sendiri-sendiri. Idealis yang dimiliki mahasiswa sangat perlu dijaga, karena bisa saja kita memaknai idealis yang dimilki mahasiswa adalah idealis atas nama kebenaran dan kedewasaan. Sehingga apapun yang dilakukan mahasiswa tetap berpegang terhadap aturan yang ada dan relevan dengan gerakan.